SALAM JUMPA

SEMOGA BLOG SEDERHANA INI ADA SEDIKIT MANFAAT
SEBELUM MEMBACA ARTIKEL ATAU TULISAN YG TERSEDIA, SILAHKAN NIKMATI ALUNAN IRAMA JOGED YG ADA DI BAWAH INI, SEBAGAI PENGANTAR PENGHILANG KESUMPEKKAN

WIB

Joged Asyiik

Joged Panjul

KLIK BULATAN/KOTAK/SEGI3, NIKMATI IRAMA JOGED ASYIIK & PANJUL

Jangan Ganggu Meong Dengan Mouse, Please..

Sabtu, 25 April 2009

KONTAINER DOSA

Tulisan Indah Seorang Teman (Muhammad)
Sumber : http://www.facebook.com/inbox/readmessage.php?t=1075263329829

Seorang lelaki bertanya kepada al-Fudhail,"Bagaimana kabarmu pagi hari ini wahai Abu Ali?"
"sehat wal afiat,"jawabnya.u
"Bagaimana juga keadaanmu?"tanya orang itu lagi.
"keadaan apa yang engkau maksudkan, keadaan dunia atau keadaan akhirat?" kata al-Fudhail.

"Kalau yang engkau maksudkan adalah keadaan dunia, ketahuilah bahwa dunia telah hilang dan tercerabut dari hatiku. Sedangkan, kalau yang engkau maksudkan adalah keadaaan akhirat, lihatlah sendiri bagaimana keadaan orang yang dosanya menumpuk, kebajikannya sedikit, umurnya terus berkurang, tidak mempunyai bekal untuk akhirat, belum siap menjemput kematian, belum mau tunduk dihadapannya (kematian), belum bergegas menyongsong kedatangannya, bahkan saat ini masih berlumur perhiasan dunia.

Itulah kepingan kalam hikmah yang terserak di dalam buku yang berjudul Bebas dari Jerat Dunia (judul aslinya : ad-Dunya Fi al-Qur`an al-Karim wa al-Hadits asy-Syarif wa Aqwal ash-Shahabah wa ash-Shalihin) yang kubaca menjelang azan subuh disuatu hari di bulan Maret 2009. Aku begitu terenyuh membaca jawaban Fudhail bin Iyadh itu, aku berpikir orang sekaliber beliau saja mengganggap dirinya sebagai orang yang dosanya menumpuk, kalaulah beliau mengganggap dirinya orang yang dosanya menumpuk, apalagi aku, orang jarang menyebut namaNya, tidak mempunyai hasrat untuk mendekat kepadaNya , belum lagi dosa-dosa lainnya, aku berpikir diri ini lebih pantas disebut kontainer dosa.

Dari kerendahaan hati Fudhail bin iyadh aku teringat akan ucapan imam ali bin abi thalib beliau berujar " aduh perbekalan sangat sedikit, sedangkan perjalanan begitu panjang". Padahal siapa yang tidak kenal dengan Imam Ali bin Abi Thalib, adakah orang di zaman ini yang mampu menyamai ibadah, ilmu, zuhud dan wara beliau ?. Begitu tawadunya para salaf shaleh, bahkan sepeninggal Rasulullah, ketika orang-orang mengadukan suatu permasalahan kepada para sahabat Beliau SAW, maka sahabat yang diajukan permasalahan itu merekomendasikan untuk menayakan permasalahan tersebut kepada sahabat yang lainnya karena menggangap sahabat tersebut ilmunya lebih tinggi. Walaupun sahabat yang diajukan pertanyaan itu dari segi kapasitas keilmuan sudah cukup memadai untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tapi sekali lagi itulah sikap tawadhu para salaf shaleh.

"Ya Allah Ampuni kami, sungguh ibadah kami sedikit, sedekah kami sedikit" begitulah doa (sambil menangis) yang diucapkan Habib Mahmud bin Umar Al hamid ketika acara maulid yang berlangsung di kediaman beliau beberapa bulan yang lalu. Aku begitu terharu mendengar ucapan ini, ingatanku tertuju akan kebiasaan beliau yang sering memberi makan tiap selesai acara pembacaan maulid yang rutin dilaksanan tiap malam jum`at. belum lagi tiap awal ramadhan beliau rutin membagi-bagikan sarung kepada kami ,apalagi menjelang idul fitri belaiu membagi-bagikan sembako, baju koko ,sarung maupun kopiah kepada penduduk sekitar. Bahkan di penghujung ramadhan lalu ketika baju koko maupun sarung yang beliau bagikan sudah habis sedang masih ada yang belum kebagian, maka belaiu mengambil baju koko dan sarung jualannya utnuk diberikan kepada mereka yang tidak kebagian, sungguh aku terharu melihat kejadian. Dan masih saja beliau mengganggap sedekah belaiu sedikit, maka apalagi si kontainer dosa ini.

Dunia semakin menua dan makin hari makin tumbuh dengan keegoisan, entahlah apakah masih banyak sikap tawadhu seperti diatas di akhir zaman ini (yang kutemukan di zaman ini, orang-orang yang secuil ilmu agamanya, lalu dengan mudahnya membid`ahkan dan mensyirikkan orang lain). Zaman dimana pasar kemunafikan dan mall kedustaan makin ramai saja. Ya Rabb pertemukanlah kami dengan orang-orang yang mempunyai sifat tawadhu. Orang orang yang memandang sedikit amal kebajikan mereka (walaupun sebenarnya meraka sangat banyak melakukan amal saleh), dan memandang banyak dosa-dosa mereka (walaupun sebenarnya mereka sangat jarang bermaksiat).

Ditulis di Makassar 15 April 2009, saat dunia masih terus berhias dengan rekayasanya, dengan koleksi wanita cantiknya.

Kang Muhammad thank Untuk Tulisannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar